SILSILAH RIWAYAT SINGKAT DARI: GUSTI
HADIJAH, SYEKH HAJI ABDUL HAMID WALI
ALLAH AL BANJARI / DATUK ABULUNG DAN JURIAT KETURUNAN DARI SAUDARA
KANDUNGNYA YANG BERNAMA DIPATI JAYA NEGARA - KESULTANAN BANJAR, MARTAPURA.
Haji
Abdul Hamid Wali Allah Al Banjari / Datuk Abulung (Asli Putra Banjar, Martapura)
terlahir dari seorang Ibu yang bernama GUSTI DAYANG JULAK (Panggilan untuk
anak Prempuan yang tertua - Asli keturunan dari bangsawan kerajaan Banjar)
terdiri dari 3 bersaudara, yaitu:
1. GUSTI HADIJAH [Juriat
keturunannya di Banjar Kal-Sel, dll].
2. H. ABDUL HAMID
WALI ALLAH / DATUK ABULUNG.
3. DIPATI JAYA
NEGARA.
Ad. 1. GUSTI HADIJAH.
Ad. 2. HAJI ABDUL HAMID WALI
ALLAH / DATUK ABULUNG.
SEKILAS
RIWAYAT SILSILAH DAN PENGARUH H. ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK ABULUNG DI
DUNIA ISLAM:
Dalam catatan silsilah keluarga
yang kami miliki yang usia dari catatan silsilah tersebut sudah berusia sekitar ± 148 tahun [1432 H – 1284 H = 148
tahun yang silam]. Bahwa sebagai
tolak ukuran pendekatan waktu tahun 1284 H [1863 M] ialah tahun dari salah
satu tahun “Penambahan Pasal-Pasal Undang-undang Adat Kerajaan Sintang dari 32
Pasal menjadi 67 Pasal pada masa Pemerintahan Penembahan Ade Abdurrasyid Kesuma
Negara I [1855-1889] yaitu tepatnya pada Empat Belas Hari Bulan Rabiu’ul Awal
1284 H. Dan di syahkan oleh Menteri-menteri Kerajaan Sintang. Salah satu
Menteri Kerajaan Sintang yang turut mengesyahkan Undang-undang tersebut ialah: PANGERAN LAKSEMANA II SEPAUK ADE ZAINAL
ABIDIN ALS. ADE INAL BIN PANGERAN LAKSEMANA I SEPAUK ABANG ABU TALIB.
Dalam hal ini perlu ada
penelusuran yang didukung oleh bukti-bukti dan fakta sejarah mengingat rentang
waktu dari akhir masa hidup HAJI
ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK ABULUNG dengan pembuatan catatan
silsilah keluarga yang dibuat pada masa hidup YA’ BUJANG Bin NANANG MAS’ULUDIN ALS. NANANG SYAMSUDDIN Bin
ANDIN MUHAMMAD TUDIN ketika itu, rentang waktunya sekitar ± 75 tahun [223 - 148 = 75 tahun].
Pangeran Laksemana II Sepauk Ade
Zainal Abidin Als. Ade Inal ialah saudara kandung dari DAYANG REKUAN.
DAYANG REKUAN bersuamikan YA’
BUJANG BIN NANANG MAS’ULUDIN ALS. NANANG SYAMSUDDIN BIN ANDIN MUHAMMAD
TUDIN BIN DIPATI JAYA NEGARA - KERAJAAN BANJAR.
Karena beberapa lembar halaman
dari silsilah keluarga tersebut sudah banyak yang rusak bahkan terputus hilang
sehingga tidak ditemui penanggalan sewaktu dibuatnya silsilah tersebut, maka
angka tahun 1284 H [1863 M] tersebut
saya gunakan untuk tolak ukur pendekatan waktu / masa yang se-zaman ketika itu.
PENGARUH
HAJI ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK ABULUNG DI DUNIA ISLAM:
Bahwa sekitar ± 223 tahun yang silam yaitu sekitar 12 Dzulhijjah 1203 H / 1788 M [2011 M-1788 M = 223 tahun] telah terjadi tragedi kecelakaan sejarah
dijatuhkan Vonis dan Eksekusi mati oleh Pemerintahan Kerajaan Banjar dimasa
berkuasanya Sultan Tahmidullah II kepada
HAJI ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK
ABULUNG sehubungan dengan ajaran TASHAWWUF
WAHDATUL WUJUD – NYA yang mengejutkan dan mengemparkan dunia Islam yang
pengaruhnya sangat besar ketika itu. Ia menyatakan bahwa Syari’at yang diajarkan pada masanya adalah kulit dan belum sampai
kepada haqiqat dan menyatakan statemen baru bahwa “TIADA YANG MAUJUD MELAINKAN HANYA DIA, TIADA AKU MELAINKAN DIA,
DIA-LAH AKU DAN AKU ADALAH DIA”.
Paham hulul ini yang sebelumnya sekitar
1088 tahun yang silam sudah pernah di utarakan oleh Husein Ibnu Manshur bin
Muhammad Al Hallaj [lahir: 244 H / 858 M s/d 923 M] yang dari lidahnya tergelincir (menzakhirkan) suatu kata-kata kejutan yang tidak dibenarkan
oleh hukum (syara) hal mana merupakan suatu
bahaya musyahadah. AL-HALLAJ melafazh perkataan “TIDAK ADA YANG MAUJUD INI KECUALI UJUD
ALLAH”. Musuh-musuhnya menambah keterangan yang memberatkan-nya
sehingga ia dianggab sesat dan bertahun-tahun di penjara kemudian divonis dan
dieksekusi mati. Mukanya berdarah, tangan dan kaki kanan-nya dipotong, sampai
ke empat anggota badannya diceraikan. Namun ia tenang dan sabar tidak mengeluh dan mengadu sepatah katapun dan tak
ada sepatah katapun kesakitan yang keluar dari mulutnya. Kemudian kepalanya ditundukan untuk persembahkan kepada Tuhan,
yang pada akhirnya dipisahkan dari badannya oleh ALGOJO KERAJAAN yang menjalankan vonis hukuman eksekusi mati
atasnya. Kemudian badannya dibakar dan abunya dilemparkan kedalam sungai DAJLAH, IRAK. Penyiksaan yang
demikian dari satu pihak menimbulkan penyesalan, dan dari lain pihak
mengeluarkan cinta dan kasih sayang. Kemudian pengaruh paham-paham AL-HALLAJ tersiar luas di dunia islam yang
kemudian masuk kedalam kitab-kitab
shufi radiyullahuanhu. Dan tersiarlah kabar bahwa AL-HALLAJ ialah seorang SUCI,
seorang KERAMAT dan WALI.
Jika seorang hambalia yang sudah tahqiq benar-benar dalam maqam fana
sempurna dan telah berada dalam situasi masiawallah
(dalam wujud Allah semata-mata) sedangkan wujud lain tiada lagi, maka ia karam
dalam lautan ketiadaan yang tiada tinggal sekali-kali hambalia, dan berbekaspun
tiada lagi sebab mengenal sebenarnya diri.
Dan dia telah lenyab dari dirinya sama sekali. Dalam keadaan mana hanya dalam
kebaqaan Dzatullah semata-mata, sepenuhnya memandang dalam Ujud Allah Semata-mata /
kehadiran hati bersama Allah semata-mata (tiada wujud secara mutlak
kecuali Allah) dan seakan-akan tidak terlihat lagi baginya segala makhluk serta
lenyapnya segala yang lain / fananya segala sesuatu termasuk dirinya (tenggelam-lenyap
dalam lautan hidrat Ketuhanan Ke-Esa-an Dzatullah yang sempurna) karena yang
nampak terpandang ialah Hak Allah /
Dzatullah yang Maha Suci (yang tinggal kekal / baqa hanya Dzatullah
semata mata) kebenaran yang tertinggi yang mempunyai sifat sempurna dan Maha
Agung. Dialah yang Suci Awal - Suci
Akhir – Suci Zakhir – Suci Bathin yang meliputi sekalian alam ini adanya.
Ketika NAMPAK YANG QADIM maka LENYAPLAH YANG BAHARU yang ada
hanyalah SATU WUJUD ialah “WUJUD ALLAH SEMATA-MATA”, yang
lain sudah tiada mempunyai wujud lagi. Allah jualah yang meliputi sekalian alam
ini adanya. Yang Esa
hanya Allah semata-mata, yang maujud hanyalah Allah semata-mata. Dzat Allah
suci awal, suci akhir, suci zakhir dan suci bathin. Diri ini tiada kuasa
apa-apa, Diri ini tiada punya apa-apa, Diri ini tiada daya apa-apa, Diri ini
tiada ada, Diri ini hanyalah penzakhiran wujud Allah semata-mata. ZAKHIRU
RABBI WAL BATHINU ABSI - Zahir Tuhan pada
hamba-Nya, ilmu haqeqat.
AL INSANA MAQAMAL JAMI’A MIN ZANAN - Manusia itu tempat perhimpunan dari
kenyataan-Nya. AL MUTAHARATA SYAI’IN KASRUUHURI
FIL INSAN - Tiada
nyata-KU pada sesuatu, seperti kenyataan-KU pada manusia (Allah menyatakan
dirinya lebih nyata pada manusia).
Dalam KITAB INSANUL KAMIL,
berkata ABU HASAN ANNURY: “Jika
aku berada pada Tuhanku, maka aku tiadalah pada diriku. Dan jika aku berada
pada diriku, maka tiadalah aku pada Tuhanku”.
Kehancurannya perasaan / kesadaran atas tubuh kasar [AL-FANAUN NAFSI] ialah fana yang dicari
orang Sufi. Dalam KITAB ARRISALAH AL-QUSYAIRIAH, dikatakan:
“Pana seseorang dari dirinya dan dari makhluk lain, terjadi dengan hilangnya
kesadaran tentang dirinya dan makhluk lain itu. Sebenarnya dirinya tetap ada
dan demikian pula makhluk lainnya ada, akan tetapi tak sadar lagi pada mereka
dan pada dirinya”.
AL ‘ARIFU RASSRIFU FI BACHRI LA ADAM - Orang yang Arif itu karam dalam lautan
ketiadaan. HAIZA QURA NAHU BIL QADDIMU LA BAI QASSIRRU - Yang Muhammad itu
apabila disertakan dengan Tadim yaitu Allah, maka tiada tinggal sekali-kali
Muhammad, berbekaspun tiada lagi sebab mengenal sebenar-benarnya diri. AL-
INSANNU SIRRI WA ANNA SIRRUHU - Insan itu Rahasia-Ku dan Aku pun Rahasianya. SIRRI SIFATILLAH RAAIRA DZATI - Rahasia-Ku itu Sifat-Ku dan Sifat itu
tiada lain dari pada-Ku. WA FI ANFUSIKUM A FA LA TUBSIRUUN - Dan
(juga) pada (dalam) diri-mu sendiri, maka apakah kamu tidak memperhatikan
(melihat Aku). WA ANNAL
MAUJUDU FATHABAINI TAJDIIN - Dan
Aku maujud di dalam dirimu. AL INSANA
MAQAMAL JAMI’A MIN ZANAN - Manusia itu tempat perhimpunan dari kenyataan-Nya. AL MUTAHARATA SYAI’IN KASRUUHURI FIL INSAN - Tiada nyata-KU pada
sesuatu, seperti kenyataan-KU pada manusia (Allah menyatakan dirinya lebih
nyata pada manusia). Inilah Rahasia
Tuhan
seru sekalian alam yang ghaib kepada Insan itu. ANNA SIRRIL INSANA SAKANAHU WAMA HAKAHU - Aku Rahasia manusia
yang menggerakan-nya dan yang mendiamkan-nya. Insan itu sendiri ialah RAHASIA ALLAH, SIRR
ALLAH (ANNA SIRRULLAH) nama-Nya jua
yaitu DZAT ALLAH TA’ALA. Dan
dari pada Allah jua nyata segala isi alam ini, dan Allah jua yang meliputi
sekalian alam ini adanya. LI ANNAL HAQQIKATUL LA MAUJUDUN ILLALLAH - Bahwa
tiada yang mewujud disegala haqiqat hanyalah Allah Ta’ala jua. Baqalah / kekalah Dzat Allah yang
mempunyai sifat sempurna dan Maha Agung. Panalah dalam kebaqaan Allah dan
lenyabnya dalam kehadiran Allah.
KALAM QADIM yang datang pada SIRR
(bagian dalam pada hati dan perasaan) HANYA
UNTUK DIRI SENDIRI, bukan untuk orang lain !!.
Kematian HAJI ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK ABULUNG ialah dipenggal
leher oleh ALGOJO
KERAJAAN yang menjalankan vonis hukuman eksekusi mati atasnya dengan menggunakan senjatanya
sendiri sebagaimana wasiat yang disampaikannya pada Sultan Banjar, dan pada
cucuran darahnya mengalir berdzikrullah membentuk kalimah syahdat dengan tulisan
kalimah tauhid LAA ILAAHA ILLALLAAH.
Pengarang-pengarang pada masa sekarang ini mencari bahan-bahan pikiran
yang ketinggalan dari SYEKH HAJI
ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK AMBULUNG maupun dari HUSEIN IBNU MANSHUR BIN MUHAMMAD AL HALLAJ
[AL-HALLAJ]. Namun para tokoh HULUL
ini mereka sudah lenyap dalam WIHDATUL
WUJUD, mereka sudah fana kedalam baqa Tuhan-nya.
|
||||
|
||||
|
Kisah HAJI ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK ABULUNG (sekitar 223 tahun yang silam) dan atau AL-HALLAJ (sekitar 1088 tahun yang silam) dengan TUHANNYA adalah “kisah yang nyata terjadi di masa umat yang lalu, sebuah kisah yang jarang terdapat contoh teladannya karena mengandung peperangan antara hati dan ketakutan, antara mata dan air mata yang berlinang-linang. Orang dapat mempelajari apa yang sukar dipahami, yaitu: BAHWA CINTA TIDAK MENGENAL MAIN-MAIN DAN OLOK-OLOK” dan mempersamakannya dengan NABI ISA, As (ISA AL-MASIH) dalam TA’AYINNYA DZATULLAH dan SIFAT ALLAH (DR. Zaki Mubarak membela AL-HALLAJ dalam Kitabnya AT-Tasawwuf Al Islam, Mesir 1938).
Demikian
jua yang lain banyak membela AL-HALLAJ diantaranya:
IBNU SURAIJ mengatakan AL-HALLAJ hafal AL-QUR’AN, seorang alim tentang ilmu
Al-Qur’an, mahir dalam ilmu FIQH, Ahli HADITS, sejarah Agama dan SUNAH NABI;
QUSYAIRI memuji-muji Al-Hallaj dalam risalahnya sebagai seorang shufi terbesar;
IMAM GHOZALI.
Pada abad XII M, SUHRAWARDI [nama lengkap-nya: UMAR BIN MUHAMMAD BIN ABDULLAH BIN MUHAMMAD
SUHRAWARDI], yang dimasukan ke-dalam golongan WALI
ALLAH, Ia se-orang SHUFI juga AHLI FIQH yang terkemuka dalam MADZHAB SYAFI’I yang terkenal di IRAK – PERSIA
sampai abat XVII, yang memainkan peranan penting dalam faham Tahsawwuf. Tatkala SUHRAWARDI ditanya orang untuk memilih, manakah yang cocok menurut keyakinan-nya Tashawwuf menurut AL- HALAJ atau Tashawwuf menurut AL- FARABI, dengan lain perkataan apakah Suhrawardi akan
memilih filsafat ITTISAL atau teori AHLI HULUL ITTIHAD ?. SUHRAWARDI berkata: bahwa
bagi-nya ITTISAL
dan ITTIHAD kedua-duanya DAPAT DITERIMA.
|
Hanya sebagai pendekatan waktu masa hidup se-jaman dengan SYEKH HAJI ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK ABULUNG saja.
Yang kononnya menurut penelitian
H.A. Rasyidah disebut Syekh Abdul
Al-Hamid pernah menjabat posisi
strategis di Kesultanan Banjar tepatnya sebagai MUFTI. [Rasyidah:
1990].
Bahwa SYEKH
MUHAMMAD ARSYAD AL-BANJARI
umurnya 102 tahun [lahir: di Lok Gabang 17
Maret 1710 M / 15 Shafar 1122 H, dan wafat: di Dalam Pagar 3 Okt 1812 M / 6 Syawwal 1227 H], ialah
yang menjabat sebagai MUFTI di
Kesultanan Banjar di saat SYEKH HAJI ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK ABULUNG dijatuhkan
vonis dan eksekusi mati ketika itu.
Ad. 3. DIPATI JAYA NEGARA.
DIPATI JAYA NEGARA beranakan 4 orang putra, antara lain:
1. TEMENGGUNG
MARTA NEGARA.
Juriat keturunannya di banjarmasin dll.
2. PATIH JAYA
NEGARA.
Juriat keturunannya di banjarmasin dll.
3. ANDIN
MUHAMMAD TUDIN.
4. ANDIN
MUHAMMAD (Juriat keturunannya di banjarmasin dll).
ANDIN MUHD. TUDIN
beranakan, yaitu:
1. NANANG MAS’ULUDIN Als. NANANG
SYAMSUDDIN.
NANANG MAS’ULUDIN Als. NANANG SYAMSUDDIN beristrikan kepada UTIN
ANDEPUN binti Raden Abdul Hamid bin Pangeran Marta Nata Kesuma Negara
bin Pangeran Dipa Negara bin Raja Pangeran Anum Jaya Kesuma dari KERAJAAN LANDAK [Kab. Ngabang,
Prov. Kalimantan Barat] beranakan 4 orang putra-putri, yaitu:
1. YA’
BUJANG.
Juriat keturunannya di Sepauk,
Sintang, Pontianak
dll.
2. YA’ USMAN bergelar Raden kerta Suta Yuda.
Juriat keturunannya
di kerajaan landak, Pontianak
dll.
3. UTIN HADIJAH bersuamikan Pangeran Suta Kesuma.
Juriat
keturunannya di kerajaan landak, Pontianak
dll.
4. YA’ SEMAT.
KETERANGAN:
UTIN
ANDEPUN binti Raden Abdul Hamid mempunyai 10 orang saudara kandung diantaranya: 1.Pangeran Wira Guna Menteri Kerajaan
Landak, 2.Utin Dja’ Intan, 3.Utin Dja’ Mantan, 4.Utin Fatima.
5.Utin Nik, 6.UTIN ANDEPUN, 7.Utin
Zamrut, 8.Utin Nit, 9.Utin Djamilah, 10.Utin Lekimut.
YA’ BUJANG beristrikan:
1.
Pertama ialah ………. (turunan raja Sambas) beranakan 1
orang putri, yaitu:
a.
UTIN FATIMAH. (juriat keturunannya di Wilayah
kerajaan Landak).
2.
Istri ke: 2 ialah DAYANG EPOK, beranakan 2
orang putri, yaitu:
a. DAYANG IBOT Als. DAYANG IBAH bersuamikan Abang Akil.
b. DAYANG DAE bersuamikan Pangeran Ria di
Madong.
3.
Istri ke: 3 DAYANG REKUAN.
DAYANG REKUAN binti Pangeran Laksemana I Sepauk Abang Abu Talib bin Raja
/ Sultan Pangeran Ratu Ahmad Qamaruddin Ade Muhammad Noeh - Raja Kerajaan Sintang ke: 22 (1796 M -1822 M), beranakan 3 orang putra-putri yaitu:
a.
DAYANG RACHMA [menikah dengan Syekh Husen bin Wan Ahmad].
Beranakan: Syekh/Dayang Aminah, Syekh/Dayang Masbah, Syekh/
Dayang Bungsu.
b.
YA’ ALI als. ABANG ALI beristrikan dengan DAYANG KENUN binti Pangeran Laksemana II Sepauk Ade Zainal
Abidin bin Pangeran Laksemana I Sepauk Abang Abu Talib.
Beranakan: Ade Abu Said, Mas Hamidah Nyai Cik, Mas Chatijah Nyai Anyai, Ade Muhd. Basyah Ai Ngah Lahok, Ade Maslich.
c.
YA’ UMAR beristrikan dengan Dayang Taipah binti Pangeran Laksemana
II Sepauk Ade Zainal Abidin Als. Ade Inal.
Beranakan: Abang Tamir, Abang
Idin, Mas Handepon Als. Ya’i Mok.
KETERANGAN:
DAYANG REKUAN mempunyai 6
orang saudara kandung, diantaranya:
1.Pangeran Laksemana II Sepauk Ade Zainal Abidin
als. Ade Inal, 2.Ade Lad, 3.Ade Empel, 4.Dayang Epok, 5.DAYANG
REKUAN, 6.Abang Leman.
DIPATI JAYA NEGARA
[Kesultanan Banjar].
Beranakan |
ANDIN MUHAMMAD TUDIN [Kesultanan Banjar].
Beranakan
NANANG MAS’ULUDIN
Als. NANANG SYAMSUDDIN.
[Kesultanan Banjar]
Menikah dengan
UTIN ANDEPUN
Binti Raden Abdul Hamid bin Pangeran Marta Nata Kesuma Negara bin Pangeran Dipa Negara bin Raja Pangeran Anum Jaya Kesuma dari KERAJAAN LANDAK.
YA’ BUJANG [Kerajaan Landak].
Menikah dengan
DAYANG REKUAN
Binti ABANG ABU TALIB Pangeran
Laksemana I Sepauk bin Raja / Sultan
Pangeran Ratu Ahmad Qamaruddin Ade Muhammad Noeh - Raja KERAJAAN SINTANG ke: 22, berkuasa
1796 M -1822 M.
Beranakan
ABANG ALI Als. YA’ ALI
[Kerajaan Sintang].
Menikah dengan.
DAYANG KENUN
Binti ADE ZAINAL ABIDIN Als. ADE
INAL Pangeran Laksemana II Sepauk bin
Pangeran Laksemana I Sepauk Abang Abu Talib dari KERAJAAN SINTANG.
Beranakan |
ADE ABU SAID Als. YA’ ABU SAID [Kerajaan Sintang].
Menikah dengan
MAS GANDARIAH
Binti ADE MUHD. MESIR bin Pangeran Temengung Setia Agama Haji
Gusti Muhd. Isya bin Sultan Pangeran
Ratu Adipati Muhammad Djamaludin Als. Abang Singkil Raja KERAJAAN SINTANG
ke: 23 berkuasa 1822 M -1855 M.
(Keterangan: Ade Abu Said
beranakan: Gusti Badaruddin, Gusti Sirajudin Als. Jenal, Mas
Hadiah, Gusti Sofiyanuddin / lain ibu, dan lain lain).
Beranakan |
GUSTI SIRAJUDIN Als. JENAL [Sintang].
Menikah dengan
DAYANG SALBAH
Binti Abang Tamir bin Ya’ Umar bin Ya’ Bujang bin Nanang
Mas’uludin Als. Nanang Syamsuddin bin
Andin Muhammad Tudin.
Beranakan |
GUSTI
SUMARMAN, SH. [Sintang].
Bersaudara 7 orang, yaitu: Almarhumah Mas Dewi
Sumi Ratna; Mas Nursehan; Almarhum
Gusti Abdul Hafit, Drs; Mas
Harlina, Dra, M.Si; Gusti
Sumarman, SH;
Almarhum Gusti Supratman; Gusti
Fran Kasefo, S.Sos.
JAMAN PEMERINTAHAN SULTAN-SULTAN KERAJAAN BANJAR.
1.
Pangeran Samudra / Sultan Suriansyah [1526-1545].
2.
Sultan Rahmatullah Bin Sultan Suriansyah
[1545-1570].
3.
Sultan Hidayatullah I Bin Sultan Rahmatullah
[1570-1595].
4.
Sultan Musta’in Billah /
Penembahan Marhum / Pangeran Kacil / Gusti Kacil Bin Sultan Hidayatullah I
[1595-1620].
Tahun 1612 M beliau memindahkan
Keraton ke Kayu Tangi Martapura, karena keraton di Kuwin hancur diserang
Belanda.
5.
Ratu Agung / Sultan Inayatullah Bin Sultan Musta’in
Billah [1620-1637].
6.
Ratu Anum / Sultan Saidullah Bin Sultan Inayatullah
[1637-1642].
7.
Pangeran Adipati Halid / Pangeran Tapesana/ Tahalidullah/
Rakyatullah/ Bin Sultan Musta’in Billah [1642-1660].
8.
Sultan Amirullah Bagus Kasuma/ Sultan Tahlilullah/ Suria Angsa Bin Sultan
Saidullah [1660-1663].
9.
Pangeran Adipati Anum / Sultan Agung/ Pangeran
Suryanata II Bin Sultan Inayatullah [1663-1679]. Beliau memindahkan keraton ke Banjarmasin.
10.
Sultan Tahmidullah I [1679-1700].
11.
Sultan Hamidullah/ Sultan Kuning Bin Sultan Amrullah [1700-1734].
12.
Pangeran Tamjidullah I Bin Sultan Amirullah Bagus
Kasuma [1734-1759]. Beliau Naik Tahta
mengantikan Pangeran Muhammad Amirullah, anak Sultan Kuning yang belum dewasa.
13.
Sultan Muhammadillah / Sultan Muhammad Aminullah
Bin Sultan Kuning [1759-1761]*, Wafat: 6 Januari 1761.
14.
Sultan Tahmidullah II / Pangeran Nata Dilaga Bin
Sultan Tamjidullah [1761-1801]*,
Keterangan:
Sekitar pada 12 Dzulhijjah 1203 H/ 1788 M Haji Abdul Hamid Wali Allah/
Datuk Abulung dijatuhi hukuman mati di Martapura.
15.
Sultan Sulaiman Al-Mutamidullah / Sultan Sulaiman
Saidullah II Bin Sultan Tahmidullah II [1801-1825]*. Mengundurkan diri.
16.
Sultan Adam Al- Wasik Billah Bin Sultan Sulaiman
Al-Mutamidullah [1825-1857]*. Wafat: 1 November 1857.
17.
Pangeran Tamjidullah / Sultan Tamjidullah II Bin
Pangeran Ratu Sultan Muda Abdurrahman Bin Sultan Adam Al- Wasik Billah [3 Nov
1857-April 1859]*, Anak dari Selir.
18.
Pangeran Antasari / Panembahan Amir Oedin
Khalifatul Mu’mina Bin Pangeran Mashud Bin Sultan Amir Bin Sultan Muhammad
Aliuddin Aminullah [1859-1862]*.
19.
Sultan Muhammad Seman Bin Pangeran Antasari
Khalifatul Mu’mina [1862-1905]*.
Keterangan: Jika ada
kekeliruan nama-nama dan tahun berkuasapara sultan / panembahan tersebut diatas
mohon disesuaikan dengan data otentik bukti-bukti dan fakta-fakta sejarah yang
terdapat di kesultanan banjar.
Salah satu dari lembaran halaman
catatan Silsillah Keluarga tersebut memuat nama- nama diantaranya, yaitu:
PANGERAN KACIL.
NAMA
LAIN DARI PANGERAN KACIL, YAITU:
Sultan Musta’in
Billah / Penembahan Marhum / Pangeran Kacil / Gusti Kacil Bin Sultan
Hidayatullah I.
GUSTI DAYANG JULAK
[Pangilan untuk anak perempunan yang tertua] beranakan 3 orang putra-putri,
yaitu:
1. GUSTI HADIJAH.
2. HAJI ABDUL
HAMID WALI ALLAH [Datuk Abulung].
3. DIPATI JAYA NEGARA.
DIPATI JAYA NEGARA beranakan
4 orang putra, antara lain:
1. TEMENGGUNG MARTA NEGARA.
2. PATIH JAYA NEGARA.
3. ANDIN MUHAMMAD
TUDIN.
4. ANDIN MUHAMMAD.
Dan lain-lainnya.
HAL YANG PERLU DITELITI DENGAN KAJIAN SEJARAH, YAITU:
- Jika melihat dan atau merujuk kepada silsilah keluarga tersebut dengan penelusuran nama-nama Sultan yang memerintah di Kesultanan Bantar / Kayu Tangi, maka atas dasar itu saya simpulkan bahwa Syekh Haji Abdul Hamid Wali Allah / Datuk Abulung terlahir dari garis keturunan Sultan Musta’in Billah / Penembahan Marhum / Pangeran Kacil / Gusti Kacil Bin Sultan Hidayatullah I [1595-1620]. Yang mana pada tahun 1612 M beliau [Pangeran Kecil] memindahkan Keraton ke Kayu Tangi Martapura, karena keraton di Kuwin hancur diserang Belanda.
Jadi Syekh Haji
Abdul Hamid Wali Allah / Datuk Abulung ialah Memang Asli
Putra Martapura, Kab. Banjar, Prov. Kalimantan Selatan.
[Kebenaran sejarah ini tentu harus dilakukan dengan
adanya kesadaran sejarah untuk melakukan Penelusuran bukti-bukti dan fakta
sejarah yang se-zaman ketika itu].
- GUSTI DAYANG JULAK adalah pangilan untuk anak perempunan yang tertua. Beliau adalah ibu dari: 1.Gusti Hadijah; 2.Haji Abdul Hamid Wali Allah / Datuk Abulung; dan 3.Dipati Jaya Negara.
Perlu ditelusuri siapakah nama
Asli atau nama lain dari Gusti Dayang
Julak ?
[Kebenaran sejarah ini tentu harus dilakukan dengan
adanya kesadaran sejarah untuk melakukan Penelusuran bukti-bukti dan fakta
sejarah yang se-zaman].
- Apakah Raden Jaya Negara adalah nama lain dari pada DIPATI JAYA NEGARA dan atau kedua nama tersebut adalah nama dari “Satu orang / orang-nya satu jua ?
Keterangan:
Mengingat kedua nama tersebut
diatas hidup di jaman yang sama.
Penembahan Kasuma Dilaga [Versi:
Wikipedia: 1717-1730] [?]. Iparnya yang bernama Raden Jaya Negara dilantik
untuk menjadi PENGUASA DAERAH NAGARA.
[Kebenaran sejarah ini tentu harus dilakukan dengan
adanya kesadaran sejarah untuk melakukan Penelusuran bukti-bukti dan fakta
sejarah yang se-zaman yang ada di kesultanan Banjar/ Kayu Tangi ketika itu].
Hal yang perlu diperhatikan bahwa
Dua orang anak dari Dipati Jaya Negara yaitu TEMENGGUNG MARTA NEGARA dan PATIH
JAYA NEGARA menjadi orang penting / petinggi kerajaan di Kesultanan Banjar /
Kayu Tangi ketika itu [lihat silsilah keluarga tersebut].
- Dengan Munculnya Nama DIPATI JAYA NEGARA dan nama kedua anaknya yaitu TEMENGGUNG MARTA NEGARA dan PATIH JAYA NEGARA, maka hal ini akan memudahkan sebagian masyarakat banjar untuk menelusuri Riwayat HAJI ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK ABULUNG.
- Jika Kita melihat pranan adik kandung dari HAJI ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK ABULUNG, yang bernama yaitu: DIPATI JAYA NEGARA berserta kedua anaknya tersebut di Kesultanan Banjar / Kayu Tangi, maka dapat dipastikan bahwa beliau [Haji Abdul Hamid Wali Allah / Datuk Abulung] pernah menjabat jabatan penting di Kesultanan Banjar dan mempunyai pengaruh yang besar di dunia Islam dan perpolitikan Kesultanan Banjar / Kayu Tangi ketika itu.
[Kebenaran sejarah ini tentu harus dilakukan dengan
adanya kesadaran sejarah untuk melakukan Penelusuran yang didukung dengan
bukti-bukti dan fakta sejarah yang se-zaman yang ada di kesultanan Banjar /
Kayu Tangi ketika itu].
Dokumen: Silsilah keluarga Gusti
Hadijah, Haji Abdul Hamid Wali
Allah / Datuk Abulung, Dipati Jaya Negara.
Keterangan:
Usia dokumen Silsilah Keluarga tersebut sudah berusia sekitar ± 148 [seratus empat
puluh delapan] tahun.
Dokumen Silsilah Keluarga
tersebut diatas, saat ini berada pada Diri Penyusun catatan
risalah (manuscripts) ini.
Alhamdulillah dengan rasa syukur kehadirat Allah,
SWT. dan dengan mengucapkan salam dan shalawat kepada Nabi Muhammad, SAW. dan
salam (selamat sejahtera) bagi para Rasul:
As-salaamu ‘alaikum yaa
Rasulullah, SAW. (3x).
Allaahumma shali ‘alaa sayyidinaa
Muhammadiw wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammadin. (3x).
Wasalaamun ‘alal mursaliin. (3x).
ALLAAHU
AKBAR - ALLAAHU AKBAR - ALLAAHU AKBAR.
Demi kebesaran-MU “YA ALLAH DZAT LIDZ-DZATUL BUHTI” dan kebenaran RASUL- MU MUHAMMAD, SAW - SIRR ALLAH (ANNA SIRRULLAH) jadikanlah catatan
risalah (manuscripts) yang singkat ini menjadi suatu karya yang mendapat limpahan
karunia-Mu, rahmad-Mu, ridha-Mu dan bernilai disisi-MU.
Manusia akan BERGUNA
/ MULIA DI SISI ALLAH jika Ia dapat MENJAGA AMANAH RAHASIA ALLAH (lihat: Q.S. Al- Ahzab, ayat:
72) dan berusaha MENGENAL DIRI DAN ASAL DIRI. Jikalau manusia dapat mengenal diri
dan asal diri, maka dengan itu pulalah ia dapat mengenal Tuhan-nya. MAN ARFA NAFSAHU FAQAD
ARFA RABBAHU - Barang siapa mengenal dirinya, dia dapat mengenal
Tuhan-nya.
Hal-hal yang menyangkut ILMU BATHIN tentang ilmu Ketuhanan dijelaskan dalam ILMU TASHAWWUF, dan hal-hal yang
menyangkut ILMU SYARE’AT dijelaskan dalam ILMU FIQIH.
Yang benar datang dari Allah dan yang keliru - salah datang dari hamba. Semoga ALLAH DZAT LIDZ - DZATUL BUHTI selalu
memberikan petunjuk, melimpahkan karunia, rahmat, taufiq-hidayah dan ridha-Nya
kepada kita semua. LAA HAULA WA LAA QUWWATA ILLAA
BILLAAHIL ‘ALIYYIL ‘AZHIIM - Tidak ada daya dan tidak ada
kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.
Semoga kisah-kisah
TRAGEDI KECELAKAAN SEJARAH
yang terjadi pada umat masa lalu tidak akan terulang kembali, dan menjadi
pelajaran berharga bagi umat masa sekarang maupun umat masa yang akan datang.
Akhir
kata: Wasalaamun ‘alal mursaliin, wal hamdulillaahi rabbil ‘aalamiin.
Akhirul
kalam, Ihdinash Shiraathal Mustaqiim.
Wabillaahit
Taufiq Walhidayat Wassalamu ‘alaikum Warahmatullahi Wabarakatuhu.
Borneo Barat:
Sintang, 17 Oktober 2011.
Catatan
risalah (manuscripts) disusun oleh:
GUSTI SUMARMAN, SH.
[Gusti Sumarman Bin Gusti Sirajudin Als.
Jenal Bin Ade Abu Said Als. Ya’ Abu Said Bin Abang Ali Als. Ya’
Ali Bin
Ya’ Bujang Bin Nanang Mas’uludin Als. Nanang Syamsuddin Bin
Andin Muhammad Tudin Bin Dipati Jaya Negara Kesultanan
Banjar].
TIGA
BERSAUDARA:
1.
GUSTI HADIJAH [Juriat
keturunannya di Banjar Kal-Sel, dll].
2.
SYEKH HAJI ABDUL HAMID WALI ALLAH
/ DATUK ABULUNG.
3.
DIPATI JAYA NEGARA KESULTANAN
BANJAR.
DAFTAR PUSTAKA
1.
AL-QUR’AN DAN
TERJEMAHAN; Cetakan ke 12; Penerbit Sinar Baru Algesindo; Bandung.
2.
TERJEMAHAN DAN TAFSIR
AL-QUR’AN; Penerbit Fa. Sumatra; Bandung.
3.
AL-QUR’AN DAN
TERJEMAHAN; Penerbit CV. Asy syifa’; Semarang.
4.
ILMU FIQIH ISLAM
LENGKAP; Penerbit PT. Karya Toha Putra; Semarang; 1978.
5.
ABAH MASRANI (alih Bahasa); AL-IHWAN SERBA (4) Catatan Naskah - Risalah (manuscripts) yang
dikutip / disalin dari warisan peninggalan
Almarhum HAJI ABDUL HAMID WALI ALLAH
/ DATUK AMBULUNG AL-BANJARIE, Kampung Ambulung Kabupaten Martapura
Banjarmasin Kalimantan Selatan; Naskah
Tidak Diterbitkan; Banjarmasin 17 Januari 1975.
6.
Catatan Naskah -
Risalah (manuscripts) Silsilah Keluarga SYEKH
HAJI ABDUL HAMID WALI ALLAH / DATUK ABULUNG dan Juriat
keturunan dari saudara kandungnya yang bernama DIPATI JAYA NEGARA (Kesultanan Banjar); Naskah Tidak Diterbitkan. Catatan
Naskah - Risalah (manuscripts) bertuliskan tulisan Arab gundul / tulisan
Arab-Melayu tersebut berusia sekitar 148
tahun, dan saat sekarang berada tersimpan di tangan diri
penyusun buku ini (Gusti Sumarman,SH).
7.
Adullah fasyik (pengarang / penyusun); Abu Bakar Dahlan (salinan / alih bahasa); Catatan Naskah - Risalah (manuscripts) yang dikutip / disalin
dari kitab ALI ARIF FADILLAH.
8.
Syekh M. Nafis Bin
Idris Al-Banjarie; K.H. Haderanie, H.N (alih bahasa); Ilmu Ketuhanan PERMATA
YANG INDAH (Ad-durrunnafis); Penerbit Nur Ilmu; Surabaya; 1200 H.Ust. Labib Mz;
RAHASIA ILMU TASHAWWUF; Penerbit Bintang Usaha Jaya; Semarang;
2001.
9.
N.N; Catatan
Naskah - Risalah (manuscripts); Naskah Tidak Diterbitkan.
10.
N.N; Catatan
Naskah - Risalah (manuscripts); Naskah Tidak Diterbitkan.
11.
N.N; Catatan
Naskah - Risalah (manuscripts); Naskah Tidak Diterbitkan.
12.
N.N; Catatan
Naskah - Risalah (manuscripts); Naskah Tidak Diterbitkan.
13.
K.H. Kholil Mustofa;
KHASIAT ASMAUL HUSNA – SIFAT 20 DAN SHALAWAT; Penerbit Agung Media Mulia; 2008.
14.
Abu Khalid, M.A; Kunci
Masuk Surga Dan Kenikmatannya; Penerbit Gali Ilmu; Surabaya; 2004.
15.
Ust. Labib Mz;
PENCIPTAAN “NUR MUHAMMAD” SEBELUM KEJADIAN MAKHLUQ; Penerbit Bintang Usaha
Jaya; Surabaya.
16.
K.H. Haderanie, H.N;
ILMU KETUHANAN “MA’RIFAT –MUSYAHADAH - MUKASYAFAH-MAHABBAH” 4M; Penerbit Nur
Ilmu; Surabaya.
17.
Ust. Labib Mz – Nur
Lailah, S.Ag; 11 M MERAIH 9 M, MELEPAS 2 M LANGKAH PASTI MENUJU MA’RIFATULLAH;
Penerbit Bintang Usaha Jaya; Surabaya;
2003.
18.
Buya Prof. DR. Syekh H. Jalaluddin; Catatan Naskah - Risalah (manuscripts);
Naskah Tidak Diterbitkan.
19.
DR.Mustafa Zahri; KUNCI MEMAHAMI ILMU TASAWUF;
Penerbit PT. Bina Ilmu; Surabaya;
1998.
Mohon maaf apakah anda tau sama datu saya Datu rampit palajau barabai kalsel, mempunyai anak andin angat, andin buasan, andin tahir, andin gampal, andin asin, andin adal, karang intan. Dan datu saya andin tahir mempunyai anak diyang limbar, marais, andin hanafiah, andin saman, andin fakih, andin muhibih, andin busra, mudjenah. Datu saya andin busra mempunyai anak anang acil, h.yus'a, idrus, dan riduan. Mohon untuk menghubungi saya, terimakasih..
BalasHapusbujurkah pian.ulun buyut dari h marais palajau.
Hapuswahini kami buhan keturunan sidin setiap tahun meadakan pertemuan.mun ada wa ato email bs hub ulun di raymonds.yasir@gmail.com
Mohon penjelasan .... Apakah ada hubungan kekerabatan antara "Andin "dengan "Rama ". sebab dalam keluarga kami ada istilah andin dan rama. Contoh kakek kami itu "Rama Ubaidillah ( abai ) bin Rama Bahru ( baru )". Tapi ada juga juga yang menyebutnya andin. ?
BalasHapusMohon penjelasan .... Apakah ada hubungan kekerabatan antara "Andin "dengan "Rama ". sebab dalam keluarga kami ada istilah andin dan rama. Contoh kakek kami itu "Rama Ubaidillah ( abai ) bin Rama Bahru ( baru )". Tapi ada juga juga yang menyebutnya andin. ?
BalasHapusAda beberapa keluarga Andin palajau yang memakai gelar Rama, karena dianggap setingkat dengan Andin, di barabai memang ada beberapa keluarga keturunan Rama meski belum jelas sejarahnya,,,secara umum keluarga yang mempunyai gelar rama banyak ditemukan di margasari dan rantau atau yang dahulu disebut dengan banua Ampat. Sampian ada beisi facebook kah? Kalau ada u hndk ma add..
BalasHapusUmpat batakun dangasanaklah.... Palajau tu Barabai pintangan mana ?
HapusKalo tutus Rama & Andin di Rantau dan sekitarnya banyak banar. Bahkan di Banjarmasin sampai Samarinda ada jua zuriat Rama Andin tu ! Pian Zuriat Rama Andin jua kah dangsanak ?
facebook ulun : Kemal Pasya Al Anwar
bagus penjelasannya , mudah-mudahan yang membaca diberikan Allah untuk mengenal dirinya dan mengetahui asal usul dirinya , dan berlaku ilmu Allah Semata
BalasHapusAamiin ... biarlah semua tenggelam kepada rahasia masing2 ..... jangan sampai celana dalam kita pasang dibadan .... baju kita pasang ditempat celana dalam ....
BalasHapusSubhanallah....
BalasHapus